Secara umum erosi, dan juga sedimentasi, merupakan fungsi dari iklim, topografi, vegetasi, tanah, dan aktivitas manusia. Pengaruh masing-masing terhadap erosi dan sedimentasi, antara lain sebagai berikut :
1. Iklim
Salah satu unsur iklim terpenting yang sangat berpengaruh pada erosi dan sedimentasi adalah hujan. Hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama akan menimbulkan gaya hunjam yang merupakan energi kinetik yang besar. Kemampuan energi kinetik hujan yang menyebabkan erosi disebut erosivitas hujan. Indeks erosivitas hujan (R) yang berkorelasi erat dengan erosi adalah 30.
2. Topografi
Unsur-unsur topografi yang mempengaruhi erosi adalah panjang dan kemiringan lereng. Semakin panjang lereng semakin besar volume air terakumulasi dan melintas di permukaannya. Semakin miring lereng semakin besar kemampuan mengangkut partikel tanah hasil erosi, tetapi semakin kecil kesempatan air meresap ke dalam tanah, sehingga lebih banyak air yang mengalir di permukaannya. Dengan demikian, tanah di bagian bawah lereng akan mengalami erosi lebih besar dari pada di bagian atas lereng.
3. Vegetasi
Peranan vegatasi dalam memitigasi erosi antara lain :
- Intersepsi dan absorbsi hujan oleh tajuk tanaman akan mengurangi energi kinetik hujan yang jatuh, sehingga memperkecil erosi. Tetapi semakin tinggi tajuk, setelah intersepsi mencapai titik jenuh, kemampuan absorbsi berkurang, air hujan akan terakumulasi dalam volume yang lebih besar, ketika jatuh ke permukaan tanah erosivitasnya menjadi semakin besar.
- Bahan organik dari seresah yang jatuh dan menutupi permukaan tanah akan melindungi permukaan tanah dari energi kinetik hujan, limpasan aliran air permukaan, menjadi salah satu sumber energi bagi fauna tanah yang akan membantu dalam perbaikan struktur tanah.
- Penyebaran perakaran akan memantapkan butir-butir tanah dan memperkuat struktur tanah, serta memperbesar porositas tanah.
4. Tanah
Sifat-sifat tanah yang berpengaruh terhadap erosi adalah :
- Tekstur. Tanah bertekstur kasar mempunyai adhesi dan kohesi lebih kecil serta kapasitas infiltrasi lebih besar dibandingkan dengan tanah berstruktur halus. Tanah berstruktur halus memudahkan terjadinya aliran permukaan, meskipun curah hujannya rendah.
- Erodibilitas. Mudah tidaknya tanah tererosi disebut erodibilitas tanah, dinyatakan dalam Indeks Erodibilitas (K). Erodibilitas dipengaruhi oleh tekstur, struktur, permeabilitas, dan kandungan bahan organik tanah. Nilai K berkisar antara 0,00 sampai 0,99, dimana semakin tinggi nilai K tanah semakin mudah tererosi. Nilai K ditentukan berdasarkan pengukuran langsung di lapangan yang dihitung dengan menggunakan nomogram Wischmeier (1978) atau dengan menggunakan parameter kelas struktur dan jenis tanah.
- Bahan organik, Fe, dan Al. Bahan organik berfungsi sebagai pengikat butir-butir tanah sehingga memantapkan struktur tanah. Selain bahan organik, tanah liat (clay) serta kation Fe dan Al dapat meningkatkan daya tahan tanah terhadap dispersi (penguraian). Tanah liat berfungsi sebagai pengikat air, pertukaran kation, dan perekat butir-butir tanah sehingga menjadi stabil dan tahan terhadap dispersi.
5. Aktivitas Manusia
Ketika manusia memperlakukan tanah tanpa mengindahkan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air yang baik, manusia akan menimbulkan percepatan erosi yang akan merugikan dirinya sendiri serta keturunannya. Erosi tidak dapat dicegah, tetapi manusia harus berupaya agar erosi tidak melampaui batas yang dapat merugikan manusia. Faktor-faktor yang dapat diatur untuk menekan erosi adalah topografi, pengolahan lahan, dan faktor tanaman.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada erosi akan berpengaruh juga pada sedimentasi. Namun selain kelima faktor tersebut di atas, sedimentasi juga dipengaruhi oleh energi yang ditimbulkan oleh kecepatan air yang mengalir, debit aliran, dan mudah tidaknya sedimen yang ada terangkut. Semakin besar debit, semakin banyak sedimen yang dapat terangkut. Mudah tidaknya material sedimen terangkut tergantung pada ukuran butir sedimen.
0 comments:
Post a Comment