Wednesday, January 30, 2013

Usaha Penanggulangan Sedimen


Untuk menanggulangi masalah sedimen, maka terlebih dahulu harus mengetahui penyebab terjadinya sedimen tersebut. Sasaran penanggulangan sedimen ini dapat digolongkan ke dalam bagian, yaitu:

A. Menanggulangi terjadinya erosi permukaan.
Usaha untuk menanggulangi terjadinya erosi permukaan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1) Cara vegetasi atau bioteknik
Cara vegetasi adalah mencegah kerusakan dan memperbaiki vegetasi penutup permukaan lahan, sehingga dapat mengurangi terjedinya erosi.

Usaha yang dilakukan dalam penanggulangan erosi dengan cara vegetasi adalah sebagai berikut :
  • Usaha penghijauan lahan (reboisasi).
  • Pembuatan penghalang sedimen dari vegetasi, pembuatan pagar hidup dan gebalan rumput.
  • Mencegah terjadinya kebakaran hutan, yang dapat merusak kesuburan tanah dan hilangnya humus-humus di permukaan tanah.
  • Mencegah adanya peladangan yang berpindah-pindah, yang dapat merusak hutan.
  • Mencegah adanya penebangan pohon secara liar dan tidak boleh terjadinya tebang habis pada DAS, yang dapat menyebabkan rusakan hutan, hilangnya humus dan akan menyebabkan terjadinya kepadatan permukaan tanah.

2) Cara teknik sipil (konstruksi)
Penanggulangan erosi dengan teknik sipil dilakukan menurut kaidah-kaidah :
Memperlambat aliran permukaan dengan memperkecil kemiringan / lereng melalui pembuatan terasering.
Pembuatan saluran dan pematang sejajar garis kontur.

B. Pengendalian angkutan sedimen.
Angkutan sedimen sangat berpengaruh terhadap perubahan morfologi sungai, pada prinsipnya pengendalian angkutan sedimen adalah mengusahakan agar sedimen dapat terbawa aliran sampai ketempat tertentu yang tidak merugikan. Dalam rangka pengendalian angkutan sedimen dialur-alur sungai mungkin dengan cara membuat bangunan-bangunan seperti :
  • Bottom control structure untuk mengatur kemiringan dasar sungai sedemikian rupa sehingga aliran masih mampu membawa sedimen tanpa mengikis alur sungai.
  • Pembuatan dam penahan sedimen.
  • Pembuatan ground sill.
  • Pembuatan sabo dam.
  • Pembuatan kantong-kantong lumpur dan sebagainya.

C. Pengendalian sedimentasi.
Pengendalian sedimentasi pada alur sungai dimaksudkan untuk mengusahakan terjadinya pengendapan pada tempat-tempat yang dikehendaki. Usaha yang dilakukan di alur sungai lalah dengan membuat fasilitas bangunan seperti :
  • Dam pengendali sedimen di alur anak sungai di daerah hulu.
  • Kantong lumpur di waduk (reservoir).
  • Penyediaan tempat-tempat khusus di tepi sungai untuk pengendapan sedimen pada saat tertentu aliran sungai membawa muatan sedimen banyak.
  • Penambangan bahan galian golongan C.
  • Pengerukan pada muara sungai

1 comments:

IB said...

Terimakasih, Sangat membantu

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More